Supported by Blogaul

10 Agustus 2013

Tips Motret Kembang Api

Kembang api adalah sesuatu yang dapat membangkitkan emosi dalam diri seseorang, karena tidak hanya cantik dan indah dipandang, tetapi sering digunakan untuk merayakan momentum yang fenomenal.

Berikut beberapa 10 tips mudah motret Kembang Api :

1. Gunakan Tripod

Mungkin tips yang paling penting adalah tempatkan kamera anda pada sesuatu yang dapat memastikannya tidak bergerak selama memotret. Ini yang paling penting dalam memotret kembang api, karena anda akan menggunakan shutter speed lebih lama yang tidak hanya menangkap pergerakan kembang api, tetapi juga pergerakan kamera nya itu sendiri. Cara terbaik untuk membuat kamera anda tetap diam adalah dengan menggunakan tripod. Tetapkan dalam pikiran anda, bahwa tidak ada yang lebih baik untuk meredam goncangan kamera ketika memotret selain tripod.


2. Remote Release

Satu cara untuk memastikan kamera anda benar-benar dalam posisi diam selama memotret kembang api adalah dengan menggunakan remote release. Langkah yang lainnya adalah dengan menggunakan self timer. Mungkin langkah kedua ini akan berjalan, tetapi anda harus benar-benar dapat mengantisipasi kehilangan moment.

3. Framing Potret Anda

Satu dari bagian paling sulit dalam memotret kembang api adalah menentukan dimana anda harus membidikan kamera. Tantangan yang akan anda hadapi adalah anda harus membidik sebelum kembang api nya padam – jadi antisipasi adalah kunci nya. Berikut beberapa poin untuk framing potret anda :

Survey lokasi lebih awal – perencanaan adalah hal yang penting dan tiba di lokasi lebih awal dan mendapatkan posisi yang tidak terhalang adalah sangat penting. Pikirkanlah latar depan dan latar belakang potret anda dan pastikan anda tidak menginginkan kemeriahan itu terhalang kepala-kepala orang. Pastikan lokasi kembang api di setting dan ke langit bagian mana kah kembang api tersebut di arahkan. Pertimbangkanlah lensa yang akan anda gunakan (hindari pergantian lensa ditengah pertunjukan kembang api)


Perhatikan Horizons Anda – satu hal yang harus anda pertimbangkan ketika memotret adalah penempatan posisi kamera anda, apakah sejajar atau tegak lurus dengan frame yang sudah anda tetapkan. Ini sangat penting terutama jika anda akan memotret dengan lensa wide dan ingin mendapatkan elemen latar belakang lain dalam potret anda (misalnya pemandangan kota).
Vertical atau horizontal? – ada dua cara untuk framing potret dalam segala jenis fotografi, secara vertical (portrait) atau horizontal (landscape). Keduanya dapat berjalan dalam fotografi kembang api, tetapi sudut pandang vertical lebih baik – terutama karena banyaknya pergerakan vertical dalam kembang api
Ingatlah frame anda – terlalu banyak melihat ke langit secara langsung daripada melihat melalui view finder. Akibatnya sangatlah penting untuk mengingat framing anda dan memperkirakannya langsung di langit. Hal ini membantu anda untuk mengantisipasi waktu yang tidak tepat untuk memotret, ketika anda melihat jejak cahaya di langit dari roket-roket yang tidak meledak.

4. Focal Length

Salah satu bagian paling sulit dalam memotret kembang api adalah membuat kamera anda berada dalam bagian langit yang tepat pada waktu yang tepat. Sangat sulit terutama jika anda memotret dengan lensa panjang dan berusaha untuk memotret ledakan kembang api dengan ketat. Gambar berikut ini diambil dengan lensa zoom. Lensa ini memungkinkan anda untuk dapat memenuhi frame dengan warna yang menawan.

5. Aperture

Pertanyaan umum dalam memotret kembang api adalah di aperture atau bukaan berapa. Kebanyakan orang berpikir anda membutuhkan lensa yang cepat untuk mendapatkannya, tetapi kenyataannya berbanding terbalik karena cahaya kembang api yang meledak cukup terang. Aperture range pertengahan sampai terkecil masih dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan untuk memotret di antara f/8 sampai f/16.

6. Shutter Speed

Mungkin yang lebih penting daripada aperture adalah shutter speed. Kembang api bergerak dan cara memotret yang paling baik adalah menangkap pergerakannya, artinya anda membutuhkan exposure yang panjang dan baik. Teknik dasar yang paling mungkin dikembangkan adalah dengan menggunakan mode “bulb”. Mode ini memungkinkan anda untuk membiarkan shutter terus terbuka selama anda menekan tombol shutter (lebih baik lagi menggunakan shutter release). Menggunakan teknik ini caranya anda tekan shutter ketika kembang api akan meledak dan tahan terus sampai ledakannya selesai (biasanya beberapa detik).


Anda juga dapat uji coba dengan beberapa settingan shutter speed untuk mengatahui beberapa efek yang dihasilkan.

Jangan membiarkan shutter anda terbuka terlalu lama. Kembang api sendiri sudah terang dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya terlihat, terutama jika shutter anda di setting mode continuous di satu titik. Lakukanlah percobaan dengan shutter continuous.

7. ISO

Memotret di ISO rendah lebih di utamakan, untuk memastikan kemungkinan potret yang paling jernih. Tetapkanlah di ISO 100 dan anda akan baik-baik saja

8. Matikan flash anda

Memotret dengan flash tidak akan memberikan efek apapun dalam kasus ini. Simpan dalam ingatan anda bahwa flash kamera anda hanya dapat menjangkau jarak beberapa meter saja.

9. Memotret di mode manual

Focus auto dalam cahaya rendah sangat sulit untuk kebanyakan kamera dan anda akan berakhir dengan kehilangan moment pentingnya. Sekali anda set focus anda, anda tidak perlu lagi menggantinya selama pertunjukan kembang api berlangsung – khususnya jika anda menggunakan aperture kecil yang dapat meningkatkan depth of field.

10. Mencoba dan review hasil

Lakukan percobaan dengan memotret dari sudut pandang yang lebih luas dan lebih kreatif, siluet dan orang-orang di sekitar anda yang sedang melihat pertunjukan kembang api. Mengarahkan kamera ke langit mungkin dapat memberikan anda hasil foto yang baik, tetapi kadang jika anda melihatnya dari sudut pandang yang berbeda anda dapat memperoleh beberapa potret yang sedikit lebih klise dan mungkin lebih spektakuler dari yang biasa.

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...