Tulisan ini saya buat atas permintaan beberapa teman untuk berbagi teknik-teknik photography yang saya ketahui. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang photography. Bukan berarti sudah jago sih, kalau ada kategori di bawah amatir itulah saya. Saat ini saya pun masih dalam tahap terus belajar walaupun secara otodidak baik dari buku-buku fotografi maupun dari situs-situs fotografi. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat!
Pada dasarnya membuat sebuah foto adalah memadukan antara Aperture dan Shutter Speed menjadi suatu kombinasi yang pas.
Apa pula DoF itu? Depth of Field itu adalah rentang kedalaman fokus pada kamera, DoF merupakan ukuran rentang latar belakang objek foto dengan latar depannya. Mudahnya, bisa kita lihat dari blur atau tidaknya latar belakang foto kita. Kalau foto kita latar belakangnya blur berarti DoF nya dangkal begitu juga sebaliknya. Mengenai teknik dan trik mendapatkan Shallow DoF atau foto dengan latar belakang blur (ini biasanya menjadi favorit) akan saya buat tulisan terpisah.
Semakin besar bukaan diafragma (aperture tadi) maka cahaya yang masuk semakin banyak. Bukaan diafragma besar ditandai dengan angka yang kecil misalnya f/2.8, f/4 sampai f/5.6. Fungsinya untuk menajamkan objek tunggal contohnya kalau kita akan memotret orang, bunga, hewan sebagai objek tunggal dan kita menginginkan latar belakang yang blur namun objeknya tetap tajam.
Pada dasarnya membuat sebuah foto adalah memadukan antara Aperture dan Shutter Speed menjadi suatu kombinasi yang pas.
Apa itu Aperture dan Shutter Speed ?
- Aperture yaitu bukaan diafragma lensa (bisa dianalogikan dengan bukaan mata kita
- Shutter Speed yaitu kecepatan bukaan diafragma tadi, shutter speed berkenaan dengan berapa lama lensa menerima cahaya sewaktu diafragma di buka; dalam ukuran 1sec, 1/45sec, 1/125sec ,1/250sec, adapula yang 1/2000 sec dan seterusnya (sec:seconds/detik)
Perpaduan keduanya merupakan kombinasi yang unik, kombinasi yang saling mempengaruhi satu sama lain untuk menghasilkan sebuah foto yang kita inginkan (dan artistic tentunya).
Kembali ke Aperture (bukaan diafragma) dan Shutter Speed (kecepatan).
Sebaliknya bukaan diafragma yang kecil (ditandai dengan angka besar spt f/8,f/10, f/11 dst.) akan menajamkan semua bagian foto baik itu objeknya maupun latar belakangnya).
Kondisi ini berguna saat kita akan memotret objek seperti pemandangan ataupun perkotaan dimana hasil foto tajam semua.
Kondisi ini berguna saat kita akan memotret objek seperti pemandangan ataupun perkotaan dimana hasil foto tajam semua.
Semakin besar bukaan diafragma, semakin sedikit wilayah ketajaman foto kita (shallow depth-of-field)
0 komentar:
Posting Komentar